WAKTU PENGAPIAN
- Menggunakan CDI yang mempunyai derajat pengapian dinamis, artinya CDI
yang mempunyai derajat pengapian yang dapat berubah berdasarkan putaran
mesin yang sedang terjadi. Salah satu ciri CDI dinamis adalah memiliki
jalur input pulser
Contoh; CDI Honda Grand, dll.
- Jangan
menggunakan CDI yang hanya mempunyai satu derajat pengapian, artinya CDI
tersebut hanya memiliki satu derajat pengapian tertentu, sehingga
ketika putaran mesin yang sedang terjadi tidak berada pada putaran yang
semestinya, maka tenaga mesin tidak berada pada posisi tertinggi. Salah
satu ciri CDI ini adalah tidak membutuhkan pick-up sensor & pulser
sebagai pengatur sudut pengapian, tetapi pengaturan digantikan dengan
tata letak spul terhadap magnet; belum memiliki jalur input pulser.
Contoh; CDI Suzuki RC100, Suzuki Bravo, Suzuki Tornado
- Menggunakan CDI yang tidak memiliki limiter, karena dengan adanya
limiter, maka putaran mesin akan dibatasi pada tingkat tertentu. Contoh
CDI limiter pada putaran mesin 8.000 rpm, artinya putaran mesin tidak
akan melebihi 8.000 rpm walaupun berusaha dinaikkan. Hampir semua CDI
OEM memiliki limiter, tidak ada ciri-ciri tertentu yang menandakan CDI
tersebut memiliki limiter atau tidak, lebih baik mencari info melalui
dealer, mekanik maupun toko yang menjual. Cara mudah mengantisipasinya
yaitu dengan menggunakan CDI racing.
- Menggunakan CDI yang telah
kita ketahui info teknisnya, karena setiap CDI memiliki sudut pengapian
yang berbeda bergantung dari spesifikasi teknis motor aslinya. Yang
perlu diketahui adalah sudut pengapian ketika putaran mesin rendah,
tengah (jika ada) dan tinggi. Dengan mengetahui hal ini, maka dapat
diambil keputusan ataupun penyesuaian yang tepat berdasarkan modifikasi
motor kita dari bahan bakar yang digunakan dan tingkat kompresi mesin.
- Setiap CDI akan membaca pick-up sensor yang ada sebagai milik motor
bawannya walaupun panjangnya berbeda. Jadi, jika kita menggunakan CDI
OEM Honda Grand, kita harus mengetahui; besar derajat antara TMA
terhadap ujung pick-up terdekat, panjang pick-up dan diameter lingkaran
pada magnet Honda Grand sehingga penyesuaian pick-up sensor pada motor
kita dapat dilakukan untuk mendapatkan sudut pengapian seperti yang kita
harapkan.
- Menyesuaikan panjang pick-up sensor dengan CDI,
karena dengan menyesuaikan panjang pick-up sensor dapat memaksimalkan
pembakaran sehingga tenaga terbesar dapat didapatkan.
- Semua CDI dinamis dapat digunakan untuk keperluan harian.
- Memajukan sudut pengapian motor pada putaran bawah dengan cara
mengurangi panjang pick-up standar terdekat (terdekat dari tanda TOP)
sebesar 2°. Jangan terlalu maju, karena sudut ini digunakan pada putaran
bawah hingga tengah saja. Langkah ini diambil agar putaran mesin pada
putaran bawah mengalami peningkatan rpm dan tenaga.
- Memajukan
sudut pengapian motor pada putaran atas dengan cara menambah panjang
pick-up standar terjauh (terjauh dari tanda TOP) sebesar 2° hingga 10°.
Lebih besar dari 10° dapat dilakukan jika mesin telah dimodifikasi
secara penuh dan dapat mencapai putaran sangat tinggi (15.000 rpm).
Langkah ini diambil agar putaran mesin pada putaran atas mengalami
peningkatan rpm dan tenaga.
- Putaran mesin stasioner adalah
1.300 rpm, karena pompa oli bekerja mulai dari 1.000 rpm -1.300 rpm.
Jangan mengatur stasioner dibawah yang seharusnya, karena ketika motor
dalam keadaan berhenti tidak akan mengalami pendinginan yang memadai,
jadi motor hanya memanfaatkan sirkulasi oli sebagai sarana pendingin
sedangkan pompa oli tidak bekerja secara maksimal pada putaran itu. Hal
ini dapat mengakibatkan usia komponen-komponen yang bersangkutan akan
lebih pendek dari seharusnya.
- Sudut pengapian bawah dimulai sejak putaran mesin stasioner (1.300 rpm).
- Sudut pengapian stasioner adalah 5°-10° sebelum TMA, tetapi yang
diterapkan pada motor standar adalah 15°. Hal ini dilakukan sebagai
titik tengah karena putaran mesin bawah dimulai pada 1.300 rpm hingga
5.000 rpm.
- Besar derajat antara TMA (tanda TOP magnet) dengan
ujung pick-up terdekat pada magnet motor aslinya adalah nilai sudut
pengapian bawah.
- Besar derajat antara TMA (tanda TOP magnet)
dengan ujung pick-up terjauh pada magnet motor aslinya adalah nilai
sudut pengapian atas.
- Besar derajat antara ujung pick-up
terdekat dengan terjauh pada magnet motor aslinya adalah nilai sudut
pengapian yang terjadi.
- Proses pembakaran terjadi sesaat sebelum TMA.
- Proses pembakaran terjadi pada jarak 10° sebelum TMA hingga 30° setelah TMA.
