• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Media Informasi Online

Media Informasi Terbaru Mengenai Gadget, Remaja, Education, dll

  • Beranda
  • Otomotif
  • Kesehatan
Home » Otomotif » Cara Memasang Pengapian GL PRO

Cara Memasang Pengapian GL PRO


WAKTU PENGAPIAN
- Menggunakan CDI yang mempunyai derajat pengapian dinamis, artinya CDI yang mempunyai derajat pengapian yang dapat berubah berdasarkan putaran mesin yang sedang terjadi. Salah satu ciri CDI dinamis adalah memiliki jalur input pulser
Contoh; CDI Honda Grand, dll.
- Jangan menggunakan CDI yang hanya mempunyai satu derajat pengapian, artinya CDI tersebut hanya memiliki satu derajat pengapian tertentu, sehingga ketika putaran mesin yang sedang terjadi tidak berada pada putaran yang semestinya, maka tenaga mesin tidak berada pada posisi tertinggi. Salah satu ciri CDI ini adalah tidak membutuhkan pick-up sensor & pulser sebagai pengatur sudut pengapian, tetapi pengaturan digantikan dengan tata letak spul terhadap magnet; belum memiliki jalur input pulser.
Contoh; CDI Suzuki RC100, Suzuki Bravo, Suzuki Tornado
- Menggunakan CDI yang tidak memiliki limiter, karena dengan adanya limiter, maka putaran mesin akan dibatasi pada tingkat tertentu. Contoh CDI limiter pada putaran mesin 8.000 rpm, artinya putaran mesin tidak akan melebihi 8.000 rpm walaupun berusaha dinaikkan. Hampir semua CDI OEM memiliki limiter, tidak ada ciri-ciri tertentu yang menandakan CDI tersebut memiliki limiter atau tidak, lebih baik mencari info melalui dealer, mekanik maupun toko yang menjual. Cara mudah mengantisipasinya yaitu dengan menggunakan CDI racing.
- Menggunakan CDI yang telah kita ketahui info teknisnya, karena setiap CDI memiliki sudut pengapian yang berbeda bergantung dari spesifikasi teknis motor aslinya. Yang perlu diketahui adalah sudut pengapian ketika putaran mesin rendah, tengah (jika ada) dan tinggi. Dengan mengetahui hal ini, maka dapat diambil keputusan ataupun penyesuaian yang tepat berdasarkan modifikasi motor kita dari bahan bakar yang digunakan dan tingkat kompresi mesin.
- Setiap CDI akan membaca pick-up sensor yang ada sebagai milik motor bawannya walaupun panjangnya berbeda. Jadi, jika kita menggunakan CDI OEM Honda Grand, kita harus mengetahui; besar derajat antara TMA terhadap ujung pick-up terdekat, panjang pick-up dan diameter lingkaran pada magnet Honda Grand sehingga penyesuaian pick-up sensor pada motor kita dapat dilakukan untuk mendapatkan sudut pengapian seperti yang kita harapkan.
- Menyesuaikan panjang pick-up sensor dengan CDI, karena dengan menyesuaikan panjang pick-up sensor dapat memaksimalkan pembakaran sehingga tenaga terbesar dapat didapatkan.
- Semua CDI dinamis dapat digunakan untuk keperluan harian.
- Memajukan sudut pengapian motor pada putaran bawah dengan cara mengurangi panjang pick-up standar terdekat (terdekat dari tanda TOP) sebesar 2°. Jangan terlalu maju, karena sudut ini digunakan pada putaran bawah hingga tengah saja. Langkah ini diambil agar putaran mesin pada putaran bawah mengalami peningkatan rpm dan tenaga.
- Memajukan sudut pengapian motor pada putaran atas dengan cara menambah panjang pick-up standar terjauh (terjauh dari tanda TOP) sebesar 2° hingga 10°. Lebih besar dari 10° dapat dilakukan jika mesin telah dimodifikasi secara penuh dan dapat mencapai putaran sangat tinggi (15.000 rpm). Langkah ini diambil agar putaran mesin pada putaran atas mengalami peningkatan rpm dan tenaga.
- Putaran mesin stasioner adalah 1.300 rpm, karena pompa oli bekerja mulai dari 1.000 rpm -1.300 rpm. Jangan mengatur stasioner dibawah yang seharusnya, karena ketika motor dalam keadaan berhenti tidak akan mengalami pendinginan yang memadai, jadi motor hanya memanfaatkan sirkulasi oli sebagai sarana pendingin sedangkan pompa oli tidak bekerja secara maksimal pada putaran itu. Hal ini dapat mengakibatkan usia komponen-komponen yang bersangkutan akan lebih pendek dari seharusnya.
- Sudut pengapian bawah dimulai sejak putaran mesin stasioner (1.300 rpm).
- Sudut pengapian stasioner adalah 5°-10° sebelum TMA, tetapi yang diterapkan pada motor standar adalah 15°. Hal ini dilakukan sebagai titik tengah karena putaran mesin bawah dimulai pada 1.300 rpm hingga 5.000 rpm.
- Besar derajat antara TMA (tanda TOP magnet) dengan ujung pick-up terdekat pada magnet motor aslinya adalah nilai sudut pengapian bawah.
- Besar derajat antara TMA (tanda TOP magnet) dengan ujung pick-up terjauh pada magnet motor aslinya adalah nilai sudut pengapian atas.
- Besar derajat antara ujung pick-up terdekat dengan terjauh pada magnet motor aslinya adalah nilai sudut pengapian yang terjadi.
- Proses pembakaran terjadi sesaat sebelum TMA.
- Proses pembakaran terjadi pada jarak 10° sebelum TMA hingga 30° setelah TMA.

Posted by aji santoso on Kamis, 11 September 2014 - Rating: 4.5
Title : Cara Memasang Pengapian GL PRO
Description : WAKTU PENGAPIAN - Menggunakan CDI yang mempunyai derajat pengapian dinamis, artinya CDI yang mempunyai derajat pengapian yang dapat be...

Share to

Facebook Google+ Twitter
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda

Entri Populer

  • Cara Memasang Pengapian GL PRO
  • Gambar Modifikasi Trail Yamaha VEGA R Terbaru
  • CARA MUDAH MENGATASI REM CAKRAM YANG MASUK ANGIN TANPA HARUS BUKA TUTUP NIPEL
  • CARA MAKSIMALKAN PENGAPIAN KUDA PACU BALAP
  • Foto Modifikasi Motor Yamaha Fino 2014
  • Cara Mengobati Penyakit Diabetes Secara Alami
Copyright © 2012 Media Informasi Online - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger